Paper Agama Etika
Hubungan antara Kejujuran dan Kebenaran
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Agama & Etika
Disusun :
Vita Asrini
14130276
1PIK6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan paper yang
berjudul “Hubungan antara Kejujuran dan Kebenaran.”
Adapun tujuan penyusunan paper ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah Agama & Etika.
Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan sehingga membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan penulisan paper ini.
Semoga
paper ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan para pembaca pada umumnya.
Jakarta, Desember 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I Isi
1.1. Isi.........................................................................................................................3-7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
Bab 1
Isi
*HUBUNGAN ANTARA KEBENARAN DAN KEJUJURAN
Bertindak "jujur" belum tentu
benar
Bertindak "benar" belum tentu jujur
Kedua kalimat diatas memang sering terjadi dan hal ini memang mengikuti hukum-hukum tertentu yang satu dengan lainnya berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan bisnis, etika kedokteran, cara memberi pelajaran pada anak, dan lain-lain semuanya mempunyai dasar hukum tertentu dan bukan berdasarkan kejujuran tetapi berdasarkan kebenaran.
Jujur menurut saya adalah sifat yang memang harus kita miliki dan boleh dikatakan mutlak harus kita punyai. Sifat jujur boleh dikatakan setara dengan sifat-sifat lainnya seperti sifat berani, belas kasih, dan lain-lainnya.
Kalau seseorang dikatakan harus berani, lalu apakah orang tersebut harus berani dalam segala hal? Tentunya ada batas-batas tertentu dari keberanian orang tersebut, misalnya: orang tersebut berani dalam mengambil keputusan, akan tetapi saat ia diminta untuk mencoba "buggy jumping" atau mungkin diminta untuk menyanyi didepan umum maka orang tersebut akan tidak berani.
Lalu bagaimanakah ini: "Apakah keberanian itu harus bisa dilaksanakan 100%?"
Demikian pula halnya dengan "belas kasih", walaupun harus kita miliki namun saat kita menghadapi ular, harimau ataupun penjahat yang sangat mengancam diri kita, apakah kita harus melaksanakan belas kasih 100%?
Tentunya tidak dan inipun berlaku untuk kejujuran. Dalam berbisnis orang dituntut untuk jujur sehingga dipercaya orang.
Apakah benar kejujuran yang dituntut?, apakah bukan suatu tindakan yang benar yang dituntut?
Mungkin hanya salah kaprah orang meminta pihak lain untuk jujur dalam berbisnis. Dalam dunia bisnis sendiri ada hukum-hukum tertentu yang dipakai dan kalau dari prinsip "gunakan energi sesedikit mungkin untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya", hal ini akan sangat bertentangan dengan kejujuran, namun akan tetap dapat diterima bila seseorang menjalankannya dengan benar dan tidak menyakiti pihak-pihak lain.
Bertindak "benar" belum tentu jujur
Kedua kalimat diatas memang sering terjadi dan hal ini memang mengikuti hukum-hukum tertentu yang satu dengan lainnya berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan bisnis, etika kedokteran, cara memberi pelajaran pada anak, dan lain-lain semuanya mempunyai dasar hukum tertentu dan bukan berdasarkan kejujuran tetapi berdasarkan kebenaran.
Jujur menurut saya adalah sifat yang memang harus kita miliki dan boleh dikatakan mutlak harus kita punyai. Sifat jujur boleh dikatakan setara dengan sifat-sifat lainnya seperti sifat berani, belas kasih, dan lain-lainnya.
Kalau seseorang dikatakan harus berani, lalu apakah orang tersebut harus berani dalam segala hal? Tentunya ada batas-batas tertentu dari keberanian orang tersebut, misalnya: orang tersebut berani dalam mengambil keputusan, akan tetapi saat ia diminta untuk mencoba "buggy jumping" atau mungkin diminta untuk menyanyi didepan umum maka orang tersebut akan tidak berani.
Lalu bagaimanakah ini: "Apakah keberanian itu harus bisa dilaksanakan 100%?"
Demikian pula halnya dengan "belas kasih", walaupun harus kita miliki namun saat kita menghadapi ular, harimau ataupun penjahat yang sangat mengancam diri kita, apakah kita harus melaksanakan belas kasih 100%?
Tentunya tidak dan inipun berlaku untuk kejujuran. Dalam berbisnis orang dituntut untuk jujur sehingga dipercaya orang.
Apakah benar kejujuran yang dituntut?, apakah bukan suatu tindakan yang benar yang dituntut?
Mungkin hanya salah kaprah orang meminta pihak lain untuk jujur dalam berbisnis. Dalam dunia bisnis sendiri ada hukum-hukum tertentu yang dipakai dan kalau dari prinsip "gunakan energi sesedikit mungkin untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya", hal ini akan sangat bertentangan dengan kejujuran, namun akan tetap dapat diterima bila seseorang menjalankannya dengan benar dan tidak menyakiti pihak-pihak lain.
3
Seorang anak jatuh dan orang tuanya spontan
menyatakan "Oh, tidak apa-apa! Anak pintar, tidak sakit kok! Jangan
nangis, yah!"
Menurut saya ini adalah salah orang tua tersebut dalam menanggapi masalah tersebut, mungkin ada alternatif lain yang bisa kita gunakan misalnya "Oh, jatuh ya, mana yang sakit, sini diberi obat agar tidak sakit", dengan tanggapan yang demikian kita mendidik anak untuk mengerti suatu permasalahan, bahwa dia jatuh dan sakit dan perlu diobati dan kita tidak berbohong.
Bagaimana dengan kebenaran?
Kebenaran tidak dapat dibantah, harus dilaksanakan dengan mutlak. Seorang pedagang mengatakan tidak untung menjual barangnya, tentunya bisa dilihat pedagang tersebut tidak jujur karena bisa saja pedagang tersebut telah mendapatkan keuntungan atau mungkin dia telah mendapat bonus dari pabrik tetapi dia tidak mengutarakannya.
Namun hal ini tetap dibenarkan dalam berbisnis, jadi bisa dilaksanakan meskipun pedagang tersebut tidak jujur. Kecuali pedagang tersebut memalsukan barang yang asli dengan yang palsu atau barang lain yang kualitasnya lebih jelek dari barang sebenarnya, hal ini adalah tidak benar, sehingga salah bila dilaksanakan, maka kita harus melakukan sesuatu yang benar.
Menurut saya ini adalah salah orang tua tersebut dalam menanggapi masalah tersebut, mungkin ada alternatif lain yang bisa kita gunakan misalnya "Oh, jatuh ya, mana yang sakit, sini diberi obat agar tidak sakit", dengan tanggapan yang demikian kita mendidik anak untuk mengerti suatu permasalahan, bahwa dia jatuh dan sakit dan perlu diobati dan kita tidak berbohong.
Bagaimana dengan kebenaran?
Kebenaran tidak dapat dibantah, harus dilaksanakan dengan mutlak. Seorang pedagang mengatakan tidak untung menjual barangnya, tentunya bisa dilihat pedagang tersebut tidak jujur karena bisa saja pedagang tersebut telah mendapatkan keuntungan atau mungkin dia telah mendapat bonus dari pabrik tetapi dia tidak mengutarakannya.
Namun hal ini tetap dibenarkan dalam berbisnis, jadi bisa dilaksanakan meskipun pedagang tersebut tidak jujur. Kecuali pedagang tersebut memalsukan barang yang asli dengan yang palsu atau barang lain yang kualitasnya lebih jelek dari barang sebenarnya, hal ini adalah tidak benar, sehingga salah bila dilaksanakan, maka kita harus melakukan sesuatu yang benar.
*KEJUJURAN
ketika kita merasa senang dan
segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah
sulit, namun paa saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang bertolak belakang
dengan perasaan , kita muli tergoncang apakah akan tetap berpegang teguh, atau
membiarkan tergilas oleh suatu keadaan.
contoh kejujuran dalam keluarga
:
a.
seorang anak kalau
ingin berpergian harus meminta izin dan memberii tahu kemana perginya agar
orang tua tidak khawatir
b.
mempunyai masalah
apapun harus diceritakan kepada orang tua
c.
berbuat salah
meminta maaf (merusak apapun berkata jujur)
contoh kejujuran dalam sekolah
:
a.
jujur dalam
mengerjakan soal-soal/ujian (tidak menyontek)
b.
jangan membohongi
guru (ada tugas , bilangnya tidak ada tugas)
c.
tidak membolos
pergi ke sekolah
contoh kejujuran dalam masyarakat :
4
a.
menemukan barang
orang lain dan harus dikembalikan kepada pemiliknya (dompet,duit,dll)
b.
tidak korupsi uang
(mengumpulkan dana atas nama bansos atau suatu perkumpulan)
*KEBENARAN
kebenaran akan bicara dengan
bahasa sendiri, karna kebenaran tidak mudah untuk dibuktikan. sesuatu yang kita
anggap benar belum tentu menurut orang lain juga benar. waktulah yang akhirnya
dapat membuktikan benar atau tidaknya suatu perbuatan.
contoh kebenaran dalam keluarga
:
saat anda jujur kepada orang tua tentang masaah yang anda
hadapi, walaupun anda tahu bahwa masalah itu akan membuat orang tua anda marah.
hal itu sudah termasuk dalam sebuah kebenaran, karna masalah yang diselsaikan
sendiri, akan sulit untuk dicari jalan keluarnya.
contoh kebenaran dalam sekolah :
ketika anda diberikan tugas dari sekolah
atau sedang mengikuti ujian sekolah, anda mengerjakannya sendiri dan sesuai
dengan kemampuan anda, tidk menyontek kepada teman. itu juga termasuk
kebenaran.
contoh kebenaran dalam
masyarakat :
Ketika
anda menemukan pelaku kejahatan, anda harus wajib melaporannya ke pihak
berwajib karena itu merupakan tindakan kebeneran dalam masyarakat.
contoh kejujuran dan kebenaran
yang kami berikan diatas adalah bukti bahwa kejujuran dan kebenaran memiliki
hubungan. karna sesuatu yang didasari kejujuran akan menciptkan kebenaran.
*KEADILAN SOSIAL
Keadilan
sosial mengandung arti memelihara hak-hak individu dan memberikan hak-hak
kepada setiap orang yang berhak menerimanya.
kami beri 1 contoh bagaimana
kejujuran dan kebenaran dapat mempengaruhi keadilan sosial :
Ketua
Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak KH Baijuri meminta Komisi
Pemberantasan Korupsi menuntaskan korupsi di Banten guna mewujudkan rasa
keadilan.
5
"Kita
setuju korupsi diberantas karena menyengsarakan rakyat banyak, juga mengalami
kerugian uang negara," katanya di Rangkasbitung, Minggu 17 November 2013.
Ia
mengatakan, pihaknya berharap KPK dapat menuntaskan kasus korupsi di Banten,
karena perbuatan korupsi bertentangan dengan ajaran Islam dan hukum negara.
Selama
ini, penanganan korupsi di Banten belum berjalan baik, sehingga lembaga KPK
harus turun tangan.
Penanganan
korupsi yang dilakukan KPK cukup baik karena belum lama ini melakukan
penggeledahan di salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Banten.
"Kami
yakin kasus korupsi di Banten bisa diminimalisasi jika KPK dapat
menuntaskannya," ujar Baijuri.
Menurut
dia, desakan berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di Banten agar KPK
mengusut pelaku-pelaku korupsi merupakan kemajuan
Sebab
perbuatan korupsi bisa menimbulkan kemiskinan dan kesengsaraan masyarakat
banyak.
Karena
itu, KPK harus melakukan penyelidikan untuk mengusut dugaan korupsi.
Gejala
korupsi yang marak sekarang ini disebabkan para pelaku tidak memiliki moral,
mereka hanya memikirkan kehidupan pribadi untuk memenuhi kesenangan dan gaya
hidup yang berlebihan.
Di samping
itu juga pelaku korupsi sudah tidak memiliki jiwa kesetiakawanan.
"Kita
sangat prihatin melihat tayangan televisi pelaku-pelaku korupsi dengan tertawa
dan tersenyum tanpa malu-malu lagi," kata Baijuri.
Majid,
salah seorang warga Kabupaten Lebak mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus
korupsi di Provinsi Banten.
Selama ini
kasus korupsi di Banten cukup memprihatinkan sehingga perlu adanya penyelidikan
secara hukum.
Bahkan,
para pejabat sangat "demonstratif" menampakan kekayaan, seperti mobil
dan rumah mewah.
6
Hal itu
kontras dengan kondisi umum masyarakat Banten yang masih terjerat kemiskinan,
bahkan jumlah penderita gizi buruk Banten berada pada peringkat tiga tingkat
nasional.
kesimpulan :
hal itu membuktikan bahwa kejujuran dan kebenaran yang
tidak diterapkan oleh gubernur Banten membuat tidak adanya keadilan sosial yang diterima oleh masyarakat Banten.
seandainya sang pemimpin menjalankan tugasnya dengan
jujur dan benar, dengan tidak melakukan korupsi besar-besaran. mungkin
masyarakat Banten tidak melulu menjadi
masyarakat yang mempunyai keterbatasan ekonomi.
7
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar